Selasa, 14 Desember 2021

Munajat Sang Ayah

Dalam sebuah buku berjudul “Birrul Walidain” ; Karya Prof. Muhammad Quraish Shihab,  Saya temui uraian menarik tentang cinta dan harapan seorang Ayah yang terbalut  dalam bait puisi yang indah;

 

“ Anakku... wahai denyut jantungku.. wahai buah hatiku

Anakku.. wahai bintang yang kunantikan kemunculannya...

Agar kutemukan cahaya dimalam yang gelap

Ku bermohon kepada Tuhan semoga di senja usiaku

Sebelum ajal datang mengunjungiku...

Kiranya mataku dapat melihat pandangan indah;

Sosok penuh khusyu’ dalam ketaatan..

Suci pandangannya dan terpelihara tangannya

Tekun dalam mihrab dan usahanya, serta

Menandingi bintang dalam gemerlapnya.”

 

Aamiin..

Minggu, 19 September 2021

Kecintaan Syaikh Mutawalli Sya'rawi kepada Gurunya



(Pesan cinta dan kerinduan Syaikh Mutawalli Sya'rawi kepada Guru Baliau; Sayyid Muhammad Balqoid)


"Sesungguhnya aku mengucapkan salam kepada Guruku Al 'Arif billah Sayyidi Muhammad Balqoid.

Dan aku berkata kepadanya, Ketika cinta itu bersih 

Dia akan sanggup memikul beban beratnya perpisahan.

Dan orang yang merindukan perjumpaan dengan seseorang, berarti orang tersebut tidak ada dalam benak pikirannya.

Dan engkau wahai guruku, Alhamdulillah.. tidak pernah jauh dari benak pikaranku.

Dan aku bersumpah.. Bahwa engkau bersamaku dalam setiap kesadaranku, karena Allah-lah yang menjadikan kita saling mencintai. Selagi kita saling mencinta karena Dia, maka kita akan selalu dalam "ma'iyyah-Nya", sedangkan "ma'iyyah-nya" tidak mengenal waktu - dan tempat yang berbeda.

Dan aku  memohon kepada Allah, Semoga Allah kumpulkan aku denganmu, Kumpulan makhluk yang tertinggi dan mulia.

Sehingga menyatulah jiwa kita, dan layak untuk menghadap kepada Tuhan Pencipta Semua Ruh.

Semoga Allah memberikan tambahan manfaat padamu wahai guruku, dan bertambah pengaruhmu, dan bertambah pula "maddad" (pancaran cahaya)-mu 

Sehingga mencakup seluruh manusia, seperti luasnya kedudukanmu di sisi Allah 

Dan sehingga engkau dipanggil dengan memimpin orang-orang yang cinta kepada Allah melalui dirimu.

Dan berjalan kepada Allah dengan rasa "khudu'"(rendah diri) di atas jalanmu yang baik dengan tauladan yang baik. 

Pada hari dimana Kami dibangkitkan manusia bersama dengan gurunya.. Dan Insya Allah kita akan yang terpanggil bersamamu, Wahai Imam Thariqat di zaman ini, Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh."


    Kamis, 22 Februari 2018

    Hanya Catatan Saja

        Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengungkapkan pesan-pesanku yang seharusnya saya sampaikan pada saat penyambutan kepada mahasiswa baru tadi se-Alumni Man 3 Kediri (Ikapamandiga_ Region Jogja).
        Yang pertama-tama saya ucapkan mohon maaf atas nama pribadi maupun mewakili teman-teman sekalian atas kemoloran acara penyambutan ini dari agenda awal sebagaimana kami memberi kabar adik-adik untuk hadir.
    Seharusnya kami sebagai Kang Mas dan Mbakyu memberi contoh yang baik. Namun disamping itu tidak dapat saya pungkiri, semakin tua akan semakin banyak urusannya. Ya seperti itulah kondisinya, ada keperluan lain yang ada saja harus dikerjakan. Namun hormat saya tetap terhaturkan kepada kawan-kawan yang masih mau menyempatkan untuk hadir/mampir dalam kumpul-kumpul siang ini, untuk sekadar silaturahim..

    Kamis, 24 Desember 2015

    Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia




       Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.
    Taukah anda sejarah pramuka di dunia dan di Indonesia? maka simak asal usul pramuka di bawah ini.

    Kamis, 15 Januari 2015

    Almarhum Gus Dur

    Dinasihatkan oleh Rasulullah SAW : “ udzkuruu mahasina mautakum ”; Renungkanlah, ingatlah , sebutlah; jasa-jasa, kebaikan orang mati kamu. 
    Tidak kurang dari 200 kali, kata-kata dzikir terulang didalam Al quran, objeknya bermacam-macam, salah satu diantaranya adalah berdzikir, merenung, mengingat ,menyebut2 ; tokoh-tokoh, lebih2 yang memiliki jasa didalam masyarakat. 
    Kalau kita berbicara tentang Gus Dur , tidak mudah membicarakan tokoh ini, karena tidak mudah menemukan kunci kepribadian almarhum. 
    Bahkan bisa terkesan bahwa ada semacan kontradiksi dari sikap-sikap Beliau. 
    Beliau itu serius, tetapi suka bercanda. Dalam hal-hal serius seringkali kita mendengar beliau berucap “begitu aja kok repot”, serius dan bercanda itu bertolak belakang, namun tidak harus dipertentangkan.
    Gusdur seorang yang sangat rasional, tetapi dalam saat yang sama beliau percaya suprarasional.
    Yang terkadang bagi orang-orang yang tidak mengerti dinamai irasional. 
    Gusdur almarhum, seorang yang demokrat: senang bermusyawarah ,tetapi dalam saat yang sama karena kuatnya kepribadian beliau dan kuatnya cara-cara beliau untuk mempertahankan pendapatnya, terkesan bahwa beliau otoriter.
    Gusdur Allahu yarham, seorang yang berpijak di bumi Indonesia , melihat jauh ke depan,
    tetapi dalam saat yang sama tidak pernah tidak menoleh kebelakang. 
    Gusdur bukan saja mengumandangkan dan mempraktekkan ungkapan yang dikenal oleh agamawan dengan “almuhafadhotu alal qodimis sholihh, wal ahlu bil jadidil ashlah”.. Tidak saja sekedar memelihara yang baik dari masa lalu, serta mengambil yang lebih baik dari masa kini, tetapi Gusdur lebih dari itu, Beliau juga mempersembahkan sesuatu yang orisinil baru dari Gusdur. 
    Dalam pandangan agamawan dan ilmuwan, kalau Anda menemukan suatu orang yang memiliki sikap masyarakat kontradiktif terhadapnya, maka ketahuilah bahwa orang yang bersangkutan adalah orang yang jenius.
    Memang, kata para pakar; bisa jadi kalau menurut ukuran akal itu mustahil, tetapi kalau kita menggunakan ukuran hati itu tidak mustahil. 
    Seorang yang mencapai kedudukan akal yang sehat tidak mungkin baginya memadukan 2 hal yang bertolak belakang. 
    Tetapi bagi seorang yang mencapai puncak akal dan puncak kesucian jiwa, dia dapat mencapai dan menggabungkan 2 hal yang bertolak belakang.
    Gusdur merupakan seorang tokoh yang berpijak pada masa kini, tapi menoleh kebelakang, sekaligus memandang jauh kedepan. 
    Terkadang pikiran-pikiran Beliau melampaui masanya, sehingga setelah beliau pergi dan masa berubah,
    maka baru banyak orang yang akan menyadari bahwa, "oh itu Gusdur benar ketika itu".
    Ketika itulah Gus Dur bagaikan mendendangkan syair, mewakili para tokoh dan pemimpin-pemimpin  dunia yang semasa hidupnya terkadang disia-siakan, dengan ungkapan: Sayadzkuruni qaumi idza jadda jidduhum, wafil lailati dzulma'i yuftaqadul badru;
    "Umatku, kaumku; akan mengingat-ingat saya pada saat krisis mereka ; dan memang purnama itu di cari2 waktu kelamnya malam." 
    Allahu yarham Gusdur, semoga Allah menempatkan beliau ditempat yang sebaik-baiknya.

    --Ungkap Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, dalam mengenang gusdur saat memperingati haul 1000 hari kewafatan beliau.--

    Kamis, 27 September 2012 ; 

    PP.Tebuireng, Jombang - Jawa Timur

    Rabu, 20 Agustus 2014

    Peran Mahasiswa dalam Masyarakat

                Mahasiswa merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang ada pada tingkatan setelah siswa (setelah menyelesaikan sekolahnya dari tingkat Sekolah Menengah Atas atau jenjamg pendidikan yang sederajat, dan melanjutkan studinya ke bangku perkuliahan), dan bisa dijabarkan dengan maha nya siswa. Hal ini berarti seorang mahasiswa harus memiliki value atau nilai lebih daripada seseorang yang masih menyandang gelar siswa dan harus mampu memberikan sumbangsih nyata baik itu bagi dirinya, lingkunganya, maupun  masyarakat di lingkungan sekitarnya dimana ia berada. Seorang mahasiswa merupakan

    Selasa, 15 Juli 2014

    Rahasia Dahsyat Kekuatan Air

         

         Selama berabad-abad lamanya manusia selalu tergantung pada air. Air bisa sangat bermanfaat bagi manusia untuk menjaga kesehatan dan pengobatan namun air bisa juga mengakibatkan bencana yang tak terperikan. Banjir dahsyat di berbagai daerah atau peristiwa tsunami di Aceh, jelas sekali menggambarkan kekuatan alam yang mampu meluluhlantakan kota dan penduduknya hanya dengan sekali libas.

    Munajat Sang Ayah

    Dalam sebuah buku berjudul “Birrul Walidain” ; Karya Prof. Muhammad Quraish Shihab,  Saya temui uraian menarik tentang cinta dan harapan seo...