Ku tatap rintikan air yg menggugah Hati
Ku padukan gelapnya kabut yang menghantui malam
Ku biarkan darahku mengalir di sungai kerguan
Tak satupun kata yang keluar dari jantung emasku
Ketika hati gelapku terbang melayang tanpa sarang
Mulai tergopoh ku langkahkan kaki kepastian
Betapa dalam dan kokohnya kau tancapkan akar kebesaranmu
Begitu rindangnya pohon yang kau ayomkan dalam hati kerinduanku
Sehingga akupun sekarat dalam pelukan getirmu
Ku ingin lari dari cengkramanmu yang menggoda
Tapi ku tak kuasa
Ku tak ingin bersatu dengan tarian keabadianmu
Ku tak ingin terkoyak hanya karena buaian segarmu
Tapi begitu akrab engkau berdendang dengan jiwaku,
Sungguh berat aku tuk campakkanmu
Wahai kesombongan,Akankah kau tetap berdiri menghantuiku..?
Wahai keangkuhan,Haruskah kau bertengger di atas tahta keagunganku..?
Dan berapa banyakkh tumbal yang sudah kau telan..?
Dan akankah engkau tetap mencari mangsa-mangsa lugumu..?
Kini aku pun mulai enggan dengan sifat manja mu
Selamat berperang wahai kesombongan dan keangkuhan,
Ku ucapkan...
29 April 2011
Ku padukan gelapnya kabut yang menghantui malam
Ku biarkan darahku mengalir di sungai kerguan
Tak satupun kata yang keluar dari jantung emasku
Ketika hati gelapku terbang melayang tanpa sarang
Mulai tergopoh ku langkahkan kaki kepastian
Betapa dalam dan kokohnya kau tancapkan akar kebesaranmu
Begitu rindangnya pohon yang kau ayomkan dalam hati kerinduanku
Sehingga akupun sekarat dalam pelukan getirmu
Ku ingin lari dari cengkramanmu yang menggoda
Tapi ku tak kuasa
Ku tak ingin bersatu dengan tarian keabadianmu
Ku tak ingin terkoyak hanya karena buaian segarmu
Tapi begitu akrab engkau berdendang dengan jiwaku,
Sungguh berat aku tuk campakkanmu
Wahai kesombongan,Akankah kau tetap berdiri menghantuiku..?
Wahai keangkuhan,Haruskah kau bertengger di atas tahta keagunganku..?
Dan berapa banyakkh tumbal yang sudah kau telan..?
Dan akankah engkau tetap mencari mangsa-mangsa lugumu..?
Kini aku pun mulai enggan dengan sifat manja mu
Selamat berperang wahai kesombongan dan keangkuhan,
Ku ucapkan...
29 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar